Kamis, 27 Februari 2014

Sepatu Tap Dance


TAP DANCE
Tap Dance berakar pada Irlandia Step Dance, dan tarian budak hitam, seperti Juba. Hal ini diyakini dapat dijumpai mulai di pertengahan 1800-an selama bangkitnya pertunjukan nyanyi dan tari, di mana pemain Irlandia akan meniru orang kulit hitam selatan dan menyindir bentuk tarian mereka sambil memasukkan Step Dance. Dalam Perkembangannya, pemain kulit hitam mengenakan yang mengenakan Blackface akan memainkan peran di mana mereka akan meniru imitasi Irlandia terhadap bentuk tarian kulit hitam, dan berlanjut pada pencampuran keduanya. Tokoh Terkenal
sebagai Master Juba, William Henry Lane menjadi salah satu pemain hitam yang bergabung dengan rombongan penyanyi kulit putih yang lain , dan secara luas dianggap sebagai nenek moyang yang paling terkenal dari seni Tap Dance.
Tari Tap adalah gabungan dua unsur seni, tari dan musik. Tarian ini bisa kita kenali dari suara ketukan kakinya yang unik. Bunyi ketukan tercipta dari plat logam yang melekat di tumit sepatu sang penari. Begitu sepatu-sepatu para penari mulai mengetuk lantai, apalagi lantai kayu, maka suara khas tarian ini akan terdengar.
            Sepatu khusus untuk Tari Tap punya plat dengan sekrup yang menempel di bawahnya. Tiap sepatu dilengkapi dua plat; satu di depan, satu di belakang. Makanya, kadang-kadang sepatu ini disebut ‘dua sepatu dengan empat ketukan’. Sekrup yang dipasang bisa disusun sesuai keinginan, untuk mendapatkan suara berbeda. Ini memungkinkan kita membuat sepatu tap sendiri. Yang pasti, suaranya akan berbeda dengan sepatu tap yang asli. Itulah kenapa kita memang perlu sepatu khusus untuk menari tap agar mengeluarkan suara khasnya.
            Penari tap seringkali mengimprovisasikan tarian dengan membuat gerakan-gerakan khusus dan irama dari hentakan sepatu. Percaya nggak, tarian ini juga bisa dilakukan tanpa iringan musik, alias acapella (jenis musik yang tidak menggunakan instrumen apa pun).
            Tari Tap mulai terkenal pada 1930 sampai 1950-an. Beberapa penari terkenal di masa ini antara lain Fred Astaire, Ginger Rogers, Shirley Temple, Gene Kelly, Rita Hayworth, dan Bill ‘Bojangles’ Robinson. Ketika musik rock n roll lahir dan populer, Tari Tap pun mulai kalah populer. Bentuk baru Tari Tap lahir, dan dianggap jenis barunya, yang disebut Tari Jazz.
            Gregory Hines dan Savion Glover kembali mempopulerkan Tari Tap, dan menampilkannya dalam film animasi “Happy Feet”. Film ini menceritakan tentang anak penguin yang jago menari Tap alih-alih bernyanyi


Dua variasi pada Tap Dance ada, rhythm (Jazz) tap dan Broadway tap. Broadway tap berfokus lebih pada sisi tari, dan secara luas dilakukan sebagai bagian dari teater musikal. Rhythm tap berfokus hanya pada sisi musik, dan menjadi bagian dari tradisi Jazz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar